Pejuang Kusta Itu Sudah Tiada

KUPANG, KOMPAS.com- "Mama" Isabela Dias Gonsales (85), pejuang dan pembela orang kusta di Flores yang berdomisili di Lewoleba, Lembata, NTT, meniggal dunia, Rabu (13/6/2012) kemarin.

Mama "hitam" Isabel demikian almahrumah disapa oleh para penderita kusta di RS Lepra Lewoleba. Sejak tahun 1950, ia bertugas melayani orang kusta di daratan Flores, dengan pusat pelayanan di Lewoleba.

Anton Gelat, anggota DPRD Lembata di Lewoleba, Kamis (14/6/2012), mengatakan, almahrumah menderita stroke selama 13 tahun terakhir. Dia adalah putri Larantuka, Pulau Flores, yang mengabdikan dirinya bagi orang kusta sampai akhir hayat.

"Mama hitam punya jasa besar bagi upaya pengobatan dan pencegahan penyakit kusta di Flores. Sejak tahun 1954, usai lulus sekolah perawat di Jerman 1950, ia langsung mengabdi untuk orang kusta di Lewoleba," kata Gelat.

Tiga tahun kemudian datang "mama" Gisela Borowka (75) warga Jerman atas undangan mama hitam. Gisela membantu mama hitam, sama sama melayani orang sakit. Para penderita kusta pun memanggil mama Gisela dengan sebutan mama putih, untuk membedakan panggilan mama.

Almarhum memperjuangkan sebuah pemukiman khusus bagi eks penderita kusta di Lewoleba, yakni Woloklaus, yang ditolak keluiarga dan masyarakat paska penyembuhan.

Sebelum meninggal, mama hitam minta agar jenazahnya disemayamkan di pekuburan orang kusta. Dia ingin tetap bergabung bersama orang kusta.

"Dia layak dikenang sepanjang massa oleh orang Flores khususnya penderita kusta. Dia mengabdi tanpa pamrih selama hidupnya, untuk orang kusta," kata Gelat. Ia adalah putri pertama Flores yang lolos keperawatan di Jerman tahun 1950.